Diponegoro pahlawan perang jawa yang pernah bikin belanda bangkrut bag 1

Tahun 1825 adalah tahun paling membikin muak bagi Pangeran Diponegoro,tahun itu adalah tahun dimana belanda menacapkan patok patok yang akan di gunakan untuk membuat jalan  yang melawati tanah milik pangeran di desa  tegalrejo, apalagi bebarapa bulan sebelumnya belanda juga membuat ulah dengan dengan seenak udelnya, mengexploitasi rakyat dengan  beban pajak yang sangat tinggi, sehingga membuat rakyat begitu sengsara


rasa muak tersebut membuat diponegoro memantang belanda dengan secara terbuka, apalagi dia saat itu juga mendapat simpati dan dukungan dari rakyat serta GPH mangkubumi  yang juga termasuk pamanya yang ternyata juga sangat benci terhadap tindakan yang sewenang-wenang serta tidak menghargai adat istiadat setempat.

Baca: diponegoro pahlawan perang jawa yang pernah bikin belanda bangkrut bag 2

saat itu Diponegoro mengatakan bahwa perang yang dia kumandangkan adalah salah satu perang sabil untuk melawan para kafir yang menjajah tanah jawa ,atas saran GPH Mangkubumi diponegoro menyingkir dari tegalrejo dan membuat markas di gua selarong.

semangat perang sabil yang di gelorakan Diponegoro mebawa pengaruh besar hingga kewilayah Pacitan, dan Kedu salah seorang tokoh kyai di surakarta yaitu Kyai Modjo ikut bergabung dengan pasukan diponegoro,kyai modjo yang lahir di desa modjo di wilayah pajang tertarik bejuang dengan diponegoro karena ingin mendirikan kerajaan berlandaskan  islam.

selain  Kyai Modjo, pangeran diponegoro juga di dukung oleh sunan Pakubuwono VI raden tumenggung prawirodigdo bupati gagatan.perang diponegoro merupakan perang terbuka dengan pengerahan pasukan infantri, kavaleri,dan juga artileri.

sedang pada puncak peperangan belanda mengerahkan 23000 orang serdadu suatu hal yang belum pernah terjadi saat itu,perang ini banyak memakan korban jiwa bagi kedua belah pihak di pihak pemerintah hindia belanda tidak kurang 8000 serdadu kebangsaan eropa 7000 pribumi dan bagi rakyat jawa sendiri lebih dari 200.000 orang kehilangan nyawanya sehingga saat itu penduduk ngayogyakarto menyusut hampir separuhnya.  dan juga kerugian secara materil bagi belanda 25 juta gulden yang saat ini setara  45 trilyun saat ini.

Bendoro Pangeran Haryo Diponegoro Lahir di ngayogyakarto hadiningrat pada 11 November 1785 merupakan putra sulung dari sultan Hamengkubuwono III raja ke tiga kasultanan yogyakarta hadiningrat dengan nama asli mustahar dari seorang selir RA Mangkrawati yang berasal dari pacitan

menyadari dirinya hanya putra dari selir maka dia menolak di nobatkan menjadi raja, pangeran diponegoro lebih tertarik pada kehidupan keagamaan dan merakyat sehingga lebih suka tinggal di tegalrejo tempat tinggal eyang buyutnya, permaisuri dari sultan hamengkubuwono I gusti kanjeng ratu tegarejo. disana  mustahar muda belajar keagaaman dan juga sering bertirakat sampai meletuslah perang jawa.

Tahun 1830  pangeran diponegoro ditangkap belanda secara licik dengan cara di sergap saat akan dilakukan perundingan , perundingan dilkukan di ungaran  karesidenan semarang,belanda yang mendesak agar pangeran diponegoro melakukan menghentikan parang menolak mentah-mentah permintaan belanda karena dirasa perundingan gagal maka belanda segera menyergab pangeran diponegoro.