penangkapan Pangeran Diponegoro atau dalam bahasa Belanda
Gefagennahme von prinz Diponegoro, merupakan lukisan penangkapan pangeran Diponegoro oleh Letnan Jendral Hendrik Merkus De Kock pada 28 Maret 1830
Pangeran Diponegoro berdiri di depan Letnan Jendral Markus De Kock di depan bangunan milik pimpinan Belanda.sementara pangeran sendiri memakai sorban hijau, jubah putih dan celana sebuah jaket,mengikatkan ikat pinggangnya dengan ikat pinggang emas dan membawa tasbih, mengalungkan punggungnya dengan syal.
ia tampak dengan kemarahanya sebagai tindakan lazim dari piyayi.sementara orang-orang belanda digambarkan bermata tajam dan tidak saling bertatap muka itulah sekelumit cerita bagaimana detik-detik penangkapan pangeran Diponegoro oleh belanda lukisan itu di lukis oleh Raden saleh,saat ini lukisan tersebut berada di Istana Negara Republik Indonesia.
penghianatan belanda terhadap perundingan yang di laksanakan di karesiden semarang membuat anggota keluarga, keturunan serta para pengikut pangeran itupun sangat terpukul dan sedih.sementara itu pangeran yang segera setelah tertangkap dibawa ke batavia dan selanjutnyan diasingkan ke manado kemudian dipindahkan ke makasar hingga wafat di benteng roterdam 8 januari 1855.
dalam perjuangannya pangeran diponegoro di bantu oleh putranya bernama bagus singlon atau ki sodewo, ki sodewo melakukan peperangan diwilayah purworejo dan begelen
dengan penangkapan Pangeran diponegoro berahir pula terjadinya perang jawa yang merenggut jiwa dari pihak belanda lebih dari 8000 serdadu berkebangsaan eropa dan 7000 dari pribumi sementara lebih dari 200 ribu penduduk kehilangan nyawa sehingga pada saat itu warga ngayogyokarto hanya tinggal separuh saja dan menguras keungan klerajaan belanda hingga 25 juta golden
0 Komentar