pujangga jawa itu bernama ronggowarsito

Ronggowarsito wikipidia

Amenangi zaman edan, ewuhoing pambudi, melu ngedan nora tahan yen tan melu anglakoni, boya keduman melik, kaliren wekasanipun, ndilalah kersane allah begjo-begjone kang lali, luweh begjo wong kang eling lan waspodo.

Baca juga : Ki bagus harun dan Asal mula Masjid Kyai Ageng basyariah di Sewulan madiun

syair diatas merupakan karya ronggowarsito  yang terdapat pada serat kalatida,  syair yang terdiri dari 12 bait itu adalah bentuk kekesalannya terhadap pemerintahan pakubuwono ke IX yang dikelilingi oleh para penjilat yang dan gemar mencari keuntungan untuk dirinya sendiri maupun kelompoknya

kalo melihat kehidupan saat ini syair tersebut masih relevan utuk kita gunakan karena di zaman modern seperti ini masih banyak orang yang dengan sengaja mencari keuntungan dengan menjilat penguasa untuk dirinya sendiri maupun kelompoknya

bernama kecil ki bagus burhan anak dari mas pajangswara ( di sebut juga mas ngabehi ronggowarsito) merupakan cicit dari yasadipura II yang meruapakan pujangga utama dari kasunanan surakarta

masa muda ki bagus burhan adalah seorang anak yang nakal dikenal suka berjudi dan sabung ayam ayahnya mas pajangswara mengirimnya  untuk berguru ke pesantren gebang tinantar  dan diasuh oleh kyai imam besari tegalsari  ponorogo

di pesantren itu sifat nakalnya belum berubah juga, kegemaranya sabung ayam dan berjudi bahkan sempat mempengaruhi santri-santri yang lainya, suatu hari burhan mengendap-endap keluar keluar dari pesantren untuk   sambung ayam di dekat daerah tegalsari namun sampai beberapa hari tidak balik lagi ke pesantren,rupanya ia kabur sampai ke madiun

sekembalinya dari madiun burhan merasakan ada yang salah dari semua tindakan yang ia lakukan,sehingga ketika tiba di sungai kedung watu burhan mendapat pencerahan, dan saat itu juga burhan berubah menjadi pria yang alim dan rajin mengaji

dengan didikan yang  baik dan kecakapan ilmu yang diberikan  gurunya  kyai imam besari menjadikan sosok burhan / ronggowarsito menjadikan ia pujangga yang hebat pada masanya.

sekembalinya daripesantren gebang tinatar burhan di angkat menjadi carik kadipaten anom  beregelar mas pajang anom,sempattersendat karirnya pada masa pemerintahan pada masa pakubuwonoke V karena raja baru tersebut tidak suka dengan panembahan buminoto yang selalu memintanya agar pangkat carik  burhan segera di naikan.

saat ayahnya meningga ketika ditawan oleh belanda  burhan naik pangkat menjadi carik panewu dan begelar raden ngabehi ronggo warsito, dan  pangkatnya naik lagiketika kematian yasadipuro II ranggawarsito diangkat menjadipujangga kasunan surakarta oleh opakubuwono VII

hidup pada zaman penjajahan belanda yang penuh kezholiman, dan pada masa itu belanda memberlakukan tanam paksa cultur stelsel pasca perang diponegoro kepada rakyat menyebabkan rakyat kian sulit dan tercekik, hal ini lah yang menyebabkan,pada zaman kesulitan itu ranggowarsitomeralamalkan akan adanya suatu kemerdekaan yaitu kelakpada tahun wiku sapto ngesti janmo 

Kalimat yang terdiri atas empat kata tersebut terdapat dalam Serat Jaka Lodang, dan merupakan kalimat Suryasengkala yang jika ditafsirkan akan diperoleh angka 7-7-8-1, Pembacaan Suryasengkala adalah dibalik dari belakang ke depan, yaitu 1877 Saka, yang bertepatan dengan 1945 Masehi, yaitu tahun kemerdekan Republik Indonesia.

ronggowarsito adalah seorang pujangga jawa klasik yang terkenal hingga saat ini, karyanya yang sangat fenomenal serat kalatido yang termakan oleh waktu masih relevan sebagai kritik sosial masyarakat kelas atas saat ini




Posting Komentar

0 Komentar